Pemerintah Lakukan Prakualifikasi Ulang, Kerja Pembangunan Tol Jembatan Balikpapan-PPU

Jakarta – Pemerintah direncanakan bakal melakukan prakualifikasi ulang untuk proyek pembangunan Jembatan Tol Balikpapan-Penajam Paser Utara (PPU). Proyek ini sebenarnya telah dimulai tahap prakualifikasinya sejak Juli 2019 lalu, namun menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit menyampaikan dilakukannya prakualifikasi ulang ini tidak terlepas dari rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru ke Kalimantan Timur.

Hal ini juga disebabkan adanya kemungkinan untuk perubahan trase dari rencana awal pembangunan Jembatan Tol Balikpapan-Penajam Paser Utara (PPU). Hal ini diperjelas dengan permintaan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melakukan review kembali proyek ini mengenai diperlukannya penambahan trase baru atau tidak.

"Ada permintaan dari Pak Menteri untuk review lagi mengenai jaringannya. Kita sudah ketemu dengan mereka (pemrakarsa), kita undang, dari Bina Marga juga melakukan review jaringan," kata Danang

Terkait dengan pertimbangan untuk pertambahan trase ini, Danang menyampaikan tidak menutup kemungkinan akan terjadi perpanjangan trase jalan hingga menyambung dengan ruas Tol Balikpapan-Samarinda. Namun hal itu masih dalam pertimbangan untuk ditetapkan layak atau tidaknya.

"Kalau tidak layak kita serahkan kembali ke Pak Menteri, kemungkinannya seperti apa," kata Danang

Terkait dengan rencana ini pun, Danang menyampaikan pihaknya telah menginformasikan hal tersebut kepada PT Tol Teluk Balikpapan yang merupakan anak usaha dari PT Waskita Toll Road sebagai pihak pemrakarsa dan meminta untuk dilakukan evaluasi kembali. Danang mengharapkan apabila terjadi peningkatan kelayakan yang semakin baik nantinya akan menambah banyaknya investor yang mengikuti tender pembangunan ini.

“Kami akan review kembali karena keputusan ibu kota negara. Kemungkinan akan ada prakualifikasi ulang kalau secara investasi menjanjikan. Masih kami bahas di BPJT dan Bina Marga. Analisis jaringan menjadi tugas dari Bina Marga sedangkan kami me-review kelayakan bisnis dan kelayakan badan usahanya,” jelas Danang

Tol Jembatan Balikpapan-PPU ini akan menjadi jembatan tol pertama di Kalimantan yang telah dirancang sepanjang 7,35 km dengan kebutuhan investasi proyek mencapai Rp 15,35 triliun.