Pembangkit Tambak Lorok 780 MW segera dibangun

19/07/2017

Tidak berkategori

Jakarta -  PT Indonesia Power dengan GE konsorsium Marubeni dan Hutama Karya resmi melakukan kontrak pembangunan pembangkit listrik Tambak Lorok Combined Cycle Power Plant (CCPP) Blok 3 berkapasitas 780 Megawatt (MW)di Jawa Tengah. Dengan asumsi produksi per tahunnya mencapai 3,7 Giga Watt Hour (GWH).

Direktur Utama PLN, Sofyan Basir menyatakan, konstruksi pembangkit Tambak Lorok Blok 3 yang nantinya akan berlokasi di lahan eksisting area UP Semarang sehingga dipastikan tidak ada kendala dalam proses perizinan dan pembebasan lahan.

Adapun nilai dari kontrak proyek ini menelan dana Rp 4,8 Triliun, dengan nilai saving Rp 581 Milyar. "Proyek akan dilaksanakan dalam kurun waktu 28 bulan dan diperkirakan Commercial Operation Date (COD) pada April 2020," ungkapnya melalui siaran tertulis yang diterima KONTAN, Selasa (18/7).

Sofyan mengklaim, bahwa hal ini merupakan implementasi program pemerintah 35.000 MW nantinya pembangkit ini akan berperan sebagai load follower dengan mesin gas turbine dengan kapasitas mencapai 780 MW.

Proyek pembangunan yang ditandatangani kontraknya ini mencakup pekerjaan Combined Cycle Power Plant (CCPP) merupakan pembangkit perpaduan dari pembangkit gas turbine dan steam turbine, sistem dari pembangkit ini bisa dikatakan paling kompleks karena mengkombinasikan antara dua proses, di Indonesia sendiri biasa disebut Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU).

"Pembangkit listrik yang akan mulai beroperasi pada pertengahan 2020 ini diharapkan dapat menambah sekitar 780 MW listrik ke jaringan Indonesia, setara dengan memasok hingga lima juta rumah di Indonesia," tandasnya.

Selain itu, Tambak Lorok akan menjadi proyek tenaga terbesar yang dikembangkan dalam sejarah IP dan salah satu yang pertama di kawasan ini menggunakan teknologi turbin HA gas GE yang terbaru.

Dirinya menambahkan konsorsium GE, Marubeni, dan Hutama Karya sebagai EPC dalam proyek ini dan membawa turbin gas paling efisien di dunia untuk menghasilkan listrik yang dapat diandalkan dan terjangkau untuk jaringan di Jawa.

CEO GE Power Indonesia, Handry Satriago menyatakan, Pembangkit listrik yang akan digunakan akan fleksibel dan efisien daripada sebelumnya, dan proyek turnkey mengubah cara pengiriman listrik ke seluruh dunia.

Takashi Fujinaga, Divisi Bisnis Tenaga Operasi Senior, Marubeni Corporation, mengatakan Marubeni adalah mitra yang berkomitmen untuk berkontribusi pada pengembangan pasokan listrik di Indonesia baik sebagai kontraktor EPC maupun pengembang IPP. Kami sangat antusias untuk bermitra dengan GE dan Hutama Karya untuk menghadirkan teknologi turbin gas yang paling efisien di dunia ke Indonesia.

Senada dengan hal tersebut Direktur Operasi Hutama Karya Suroto menegaskan bahwa penandatanganan ini merupakan tonggak penting bagi Hutama Karya dalam komitmen kami untuk mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Penandatanganan ini sekaligus menjadi komitmen IP dalam mendukung program PLN dalam mengejar target 35.000 MW," pungkasnya.