Pekan Jasa Konstruksi 2017 Implementasikan K3, Jalankan Amanah UU No 2 Tahun 2017

29/08/2017

Tidak berkategori

Palembang - Dalam upaya menyebarkan pemahaman terkait UU Jasa Konstruksi pada masyarakat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melaksanakan kegiatan Pekan Jasa Konstruksi 2017 yang dilaksanakan sejak 28 Agustus hingga 22 September 2017 di Palembang. Pada pembukaan acara tersebut, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Yusid Toyib, disampaikan bahwa Pekan Jasa Konstruksi ini dilakukan untuk mensosialisasikan Undang-undang Jasa Konstruksi no.2 Tahun 2017 khususnya di Palembang, yang lahir untuk menjawab tantangan jasa konstruksi yang telah berubah sejalan dengan perkembangan dunia konstruksi yang terbuka menuju industry konstruksi yang berkelanjutan. 

Salah satu isu penting yang diangkat pada UU Jasa Konstruksi adalah mengenai penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proyek konstruksi. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Walikota Palembang, Harnojoyo. Ia menekankan pentingnya penerapan K3 dalam pelaksanaan proyek.

"Harapannya pada kesempatan kali ini peserta, khususnya tukang, dapat mengutamakan prinsip K3 dalam bekerja." ujar Harnojoyo.

Pentingnya penerapan K3 pada setiap aspek pekerjaan konstruksi juga ditekankan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono baru-baru ini saat mensertifikasi 3255 orang tenaga kerja konstruksi secara serentak. Dalam kesempatan ini Yusid menyampaikan mengenai pentingnya sertifikasi tenaga konstruksi.

"Saya berpesan agar para pihak terus membantu menyebarkan kesadaran pentingnya sertifikasi tenaga kerja konstruksi.", kata Yusid.

Penyelenggaraan   konstruksi dengan segala faktor dan kompleksitasnya dapat menimbulkan risiko tinggi bagi keselamatan dan kesehatan baik pekerja maupun masyarakat umum jika tidak dikelola dengan  baik.Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Bina Konstruksi terus berupaya mengurangi angka kecelakaan kerja dan juga meningkatkan keamanan bangunan. Seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Jasa Konstruksi yang baru diresmikan Januari lalu ini. Dalam Undang-Undang no.2 Tahun 2017 ini, aspek keamanan, keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan konstruksi dari sebuah bangunan tercantum dalam Bab VI. 

Bangunan konstruksi memerlukan keamanan dan kenyamanan. Oleh karena itu, aman, nyaman, dan tahan lama merupakan suatu keharusan pada suatu produk konstruksi. Penerapan K3 merupakan suatu kewajiban untuk pembangunan infrastruktur khususnya bidang PUPR. Hal ini juga untuk mengurangi kecelakaan kerja maupun kecelakaan konstruksi, mengingat sektor konstruksi merupakan salah satu sektor dengan tingkat risiko kecelakaan kerja yang tinggi. Pentingnya K3 akan turut mendorong daya saing dan kualitas pekerjaan konstruksi itu sendiri yang pada gilirannya akan menguntungkan masyarakat sebagai pengguna hasil pekerjaan konstruksi.

Untuk melihat lebih jelas akan pelaksanaan K3 pada proyek konstruksi, salah satu rangkaian kegiatan pada pembukaan Pekan Jasa Konstruksi adalah mengunjungi proyek Stadion Jakabaring dan Proyek LRT. Kedua proyek ini dinilai telah berhasil menjalankan K3 sehingga layak untuk dijadikan contoh implementasi K3 dalam proyek pembangunan infrastruktur. Selain mengunjungi lokasi proyek konstruksi juga diadakan seminar dengan judul “Seminar Kecelakaan Kerja Konstruksi dalam perspektif Kontrak Konstruksi”.

Rangkaian acara lain yang dilaksanakan pada Pekan Jasa Konstruksi Palembang antara lain : Lomba Tukang Konstruksi (yang telah dilaksanakan sejak 25 Agustus), Pameran Bidang Jasa Konstruksi yang diikuti oleh stakeholder dan Direktorat-direktorat di Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Demo Pelatihan Jarak Jauh (Distance Learning), Pameran Mobile Training Unit (MTU), Workshop Pemberdayaan Jasa Konstruksi, Workshop Evaluasi Uji Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Terampil, dan seterusnya.

Kegiatan ini menghadirkan berbagai  pihak stakeholder konstruksi dari pemerintah provinsi dan kota, asosiasi profesi, serta mitra kerja dengan jumlah peserta pembukaan sebanyak 360 peserta. Kegiatan ini juga disponsori oleh Bank SumselBabel, Semen Baturaja, dan Askrindo. Dengan banyaknya mitra kerja yang menjadi peserta kegiatan ini, diharapkan akan memperkuat jalinan kerjasama serta meningkatkan kapasitas dan penyelenggaraan Jasa konstruksi. Serta lebih jauh lagi meningkatkan daya saing infrastruktur Indonesia.(Kompu Ditjen Bina Konstruksi).

 

Sumber: pu.go.id