Pasca Banjir di Lebak Banten, Pemerintah Segera Tangani Perbaikan Infrastruktur

09/01/2020

Agenda PUPR

Jakarta – Pasca banjir bandang yang menerjang beberapa desa di Kabupaten Lebak, Banten saat ini menyisakan kerusakan dari berbagai infrastruktur di daerah terdampak. Kerusakan tersebut meliputi 22 Jembatan gantung, 3 jembatan komposit, 1 jembatan rangka dan juga 2 jalan kabupaten. Kerusakan pada berbagai infrastruktur tersebut mengakibatkan terputusnya konektivitas menuju desa-desa terdampak bencana banjir bandang tersebut.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan seluruh perbaikan infrastruktur terdampak banjir bandang di Kabupaten Lebak akan rampung dalam 2 minggu dan diharapkan dalam waktu tersebut, konektivitas masyarakat dapat kembali normal.

Selain itu, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Banten Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR menyampaikan telah membuka posko pengungsian kepada masyarakat yang tempat tinggalnya terdampak bencana banjir banjir bandang tersebut. Posko pengungsian ini juga telah dilengkapi dengan sarana pendukung dan tersebar di wilayah Kecamatan Sajira dan Lebak Gedong.

Prasarana yang disiapkan tersebut meliputi 4 unit mobil tangki air dengan kapasitas 4.000 liter perdetik dan 12 unit hidran umum yang memiliki kapasitas 2.000 liter perdetik. Serta telah disiagakan juga 3 unit tenda pleton pengungsi dan toilet mobil sejumlah 3 unit, 1 unit dump truck serta 15 orang personil jaga.

Menteri Basuki menyampaikan dalam bencana ini, ketersediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi menjadi sangat penting .

"Kita juga manfaatkan instalasi pengolahan air minum (IPA) terdekat maupun IPA mobile untuk menyuplai air bersih, khususnya ke posko pengungsian,"kata Menteri Basuki, dikutp dari kompas.

Guna mencegah terjadinya banjir besar kembali, Menteri Basuki telah memerintahkan tim untuk mengebut pengerjaan konstruksi Bendungan Krian untuk yang berlokasi di Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak dapat dirampungkan pada Maret 2021 nanti.

Nantinya bendungan Krian ini dapat menampung air baku dengan kapasitas tampung sebesar 314,6 km dan dengan genangan maksmum sebesar 1.740 hektare dan juga akan mengendalikan potensi banjir Sungai Ciberang mencapai 60,8 juta meter kubik. Selain itu nantinya bendungan ini akan digunakan sebagai suplesi ke Daerah Irigasi (DI) Ciujung dengan luas mencapai 22.000 hektare.

Tak hanya itu, dengan adanya tampungan air baku tersebut, Bendungan Krian juga akan mengalirkan air baku untuk kebutuhan rumah tangga dan industri di 9 Kota/Kabupaten di Provinsi Jawa dan Banten. Kemudian dalam mengalirkan pasokan air baku tersebut diperlukan pembangunan pipa air sepanjang 47,9 km.

Sumber: sispro.co.id