Menteri Basuki Sosialisasi Uang Elektronik di Festival Tol Bawen-Salatiga

14/08/2017

Tidak berkategori

Salatiga - Jalan Tol Semarang-Solo khususnya Ruas Bawen-Salatiga yang terkenal dengan panorama Gunung Merbabu telah rampung. Sebelum dioperasikan secara resmi dan dibuka untuk dilalui kendaraan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerjasama dengan  PT. Jasa Marga (Persero) Tbk memeriahkan rangkaian kegiatan Hari Kemerdekaan RI ke-72 dengan menggelar acara Festival Jalan Tol Jasa Marga Ruas Bawen-Salatiga, Minggu (13/8/2017). 

Dimulai sekitar pukul 6.30 pagi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Direktur Utama PT Jasa Marga Desi Arryani melepas peserta Fun Walk dengan jarak 5 Km, yang dilanjutkan dengan Fun Bike Jarak Pendek (Short Distance) dengan jarak 22,7 Km dan Fun Bike Jarak Jauh (Long Distance), dengan jarak 35 Km dengan jumlah peserta mencapai 4.500 orang. Sebelum itu, juga dilepas peserta Running Race dengan jarak 22,7 Km yang diikuti oleh 88 orang peserta lari profesional. 

Usai melepas para peserta, Menteri Basuki beserta Gubernur Ganjar dan Dirut PT Jasa Marga bersama jajaran ikut menjajal ruas jalan tol tersebut dengan menggunakan motor trail.  

Setelah berkeliling, Menteri Basuki meninjau sejumlah booth, termasuk diantaranya milik Bank Mandiri, BRI dan BNI, yang menyediakan layanan kartu pembayaran elektronik. Ia kemudian memanfaatkan momen tersebut untuk mempromosikan penggunaan kartu tol elektronik yang rencananya akan diterapkan 100 persen sebagai alat pembayaran non tunai di seluruh gerbang tol pada Oktober 2017 nanti. 

"Bapak dan Ibu sekalian, mulai Oktober 2017 nanti semua transaksi tol harus memakai e-toll seperti ini, karena mempercepat dan mempermudah transaksi, tidak perlu ada uang kembalian. Perbankan dan Badan Usaha Jalan Tol akan memberikan diskon untuk pembelian e-toll tersebut," jelasnya di hadapan peserta Festival. 

Usai mempromosikan penggunaan kartu e-toll di atas panggung utama, Menteri Basuki juga melakukan video conference dengan anak perusahaan PT. Jasa Marga, yakni PT Trans Jatim Pasuruan (TJP), yang baru saja melakukan ujicoba pengoperasianJalan Tol Gempol Pasuruan segmen Gempol-Bangil, sekaligus melengkapi segmen Bangil-Rembang.  Dengan demikian ruas Jalan Tol Gempol-Pasuruan seksi Gempol-Rembang telah beroperasi penuh.

Menteri Basuki mengatakan, Jalan Tol Bawen-Salatiga sepanjang 17,57 Km yang merupakan bagian dari Jalan Tol Semarang-Solo (72,64 Km) direncanakan akan diresmikan dan operasional pada  28 Agustus 2017. 

"Akan kita resmikan setelah terbit sertifikat uji kelayakan jalannya. Kemarin sudah ada kunjungan lapangan untuk audit kelayakan jalannya oleh Komisi Keamanan Jalan dan Terowongan Jalan (KKJTJ). Kira-kira nanti keluar sertifikatnya sekitar tanggal 20 Agustus 2017" ujarnya.

Selanjutnya untuk penetapan tarif tol ruas Bawen-Salatiga, Menteri Basuki mengungkapkan, saat ini masih dalam tahap evaluasi oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang juga akan keluar setelah sertifikat uji kelayakan jalan diterbitkan.

Mengenai kualitas jalan, ia mengaku puas setelsh melihat dan merasakan langsung dalam beberapa kali kunjungan lapangan bersama Presiden Joko Widodo dan sejumlah Menteri Kabinet Kerja lainnya.

Untuk selanjutnya, dikatakan Menteri Basuki, penyelesaian Jalan tol Semarang-Solo saat ini hanya tinggal Seksi IV Salatiga-Boyolali (24,50 Km) dan Seksi V Boyolali-Solo (7,74 Km) atau totalnya 32 km.  Progres konstruksi fisik saat ini telah mencapai 15 persen dan progres pembebasan lahannya sudah lebih dari 98 persen. 

"Melihat progres terkini, saya semakin optimis pada akhir 2018 seluruh Tol Trans Jawa akan tersambung dan telah operasional," tegasnya. 

Jalan Tol Semarang-Solo dengan total panjang jalan tol 72,65 Km terbagi atas beberapa seksi yaitu Seksi I Semarang-Ungaran (10,85 Km) beroperasi sejak November 2011, Seksi II Ungaran-Bawen (11,99 Km), beroperasi sejak April 2014, Seksi III Bawen Salatiga (17.57 Km) dengan progres konstruksi telah selesai 100 persen, Seksi IV Salatiga-Boyolali (24,50 Km) dan Seksi V Boyolali-Solo (7,74 Km).

Jalan Tol Semarang-Solo ditargetkan akan beroperasi penuh pada tahun 2018. Sebagai bagian dari Trans Jawa diharapkan mampu mengurangi kepadatan yang terjadi di jalan nasional serta memberikan alternatif pilihan bagi pengguna jalan untuk menuju ke kota tujuan dengan lebih cepat, lebih aman, lebih lancar dan lebih nyaman.

Tol Terindah Kebanggaan Masyarakat, Harus Dirawat Bersama

Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani menambahkan bahwa Festival jalan tol ini merupakan bentuk rasa syukur kita bersama atas hadirnya Ruas Tol Baru Bawen-Salatiga. "Dengan terselenggaranya acara ini, kita mengharapkan keterlibatan masyarakat untuk memiliki dan menjaga bersama ruas jalan tol Bawen-Salatiga yang akan diresmikan akhir bulan Agustus 2017 ini," ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa Gerbang Tol Salatiga saat ini merupakan salah satu lokasi terindah di Indonesia dengan latar belakang pemandangan Gunung Merbabu, sehingga menjadi salah satu kebanggaan yang dimiliki masyarakat Jawa Tengah. 

"Untuk itu saya mengajak masyarakat Jawa Tengah khususnya untuk memanfaatkan dan merawat sebaik mungkin fasilitas jalan tol ini," ujar Ganjar. 

Turut hadir pada festival tersebut  mendampingi Menteri Basuki Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti, Inspektur Jenderal Rildo Ananda Anwar, Direktur Jenderal Sumberdaya Air Imam Santoso, Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, Direktur Jenderal Cipta Karya Sri Hartoyo, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Syarif Burhanuddin, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Rido Matari Ichwan dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Herry TZ.

 

Sumber: pu.go.id