Ketua Umum PII Heru Dewanto di Forum UNESCO: Ajak Kolaborasi Insinyur se-Dunia Atasi Pandemi

05/03/2021

Berita Advertorial

Jakarta - Insinyur Indonesia dengan rantai nilai keinsinyuran (engineer value chain) yang digagas Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan kini digalakkan di dunia, siap berkolaborasi dengan para insinyur se-dunia untuk turut menyelesaikan masalah-masalah dunia, termasuk Pandemi Covid-19. Hal itu diungkapkan Ketua Umum PII Heru Dewanto dalam Forum UNESCO dalam rangka memperingati Hari Teknik Sedunia untuk Pembangunan Berkelanjutan di kawasan Asia Pasifik pada tanggal 4 Maret 2021.

Acara ini digelar oleh UNESCO Jakarta sebagai Regional Science Bureau for Asia and the Pacific, bekerja sama dengan Asosiasi Pendidikan Teknik di Asia Tenggara dan Pasifik (AEESEAP) dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII).

Dalam paparannya, Ketum PII, Heru Dewanto menawarkan  beberapa gagasan untuk dijadikan solusi "pentingnya penerapan gagasan penguatan rantai nilai keinsinyuran Indonesia untuk mencapai keinsinyuran global"
PII juga menawarkan gagasan pembuatan digital platform utk ajang kolaborasi Insinyur sedunia yg telah memenuhi standar insinyur global.

Acara online ini mempertemukan ratusan pemangku kepentingan peserta dan diadakan dalam bahasa Inggris di platform Zoom.

Acara tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan yang diadakan pada 3 November 2020 untuk menjajaki kemungkinan kolaborasi antara tiga institusi untuk memperkuat nilai keinsinyuran di Asia Pasifik, dan Lokakarya AEESEAP 2020 tentang bagaimana pendidikan teknik dan pengembangan kompetensi profesional dapat lebih meningkatkan kolaborasi insinyur global untuk mendukung kemajuan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan inklusif.

WED menjadi kesempatan untuk memperkuat jaringan mitra yang memicu peningkatan dan kolaborasi lebih lanjut dalam pendidikan teknik dan
kompetensi profesional di Asia dan Pasifik.

Pembicara dalam acara ini merupakan pakar internasional di bidang teknik, yang berasal dari Indonesia maupun dunia, yaitu :
1. Profesor Shahbaz Khan
Direktur UNESCO Biro Sains Regional untuk Asia dan Pasifik dan Perwakilan untuk Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Timor-Leste.
2. Dr. Ir. Heru Dewanto, ST, M.Sc.(Eng), IPU, ASEAN Eng
President of the Institution of Engineers Indonesia (PII),
Presiden AEESEAP (Asosiasi Pendidikan Teknik di Tenggara, Asia Timur dan
Pasifik) 2018-2020 dan Wakil Presiden AAET (Akademi Teknik ASEAN
dan Teknologi) 2016-2020, dan Anggota Dewan FEIAP.
3. Dr Marlene Kanga AM FTSE Hon.FIE (Aust) Hon. FIChemE
mantan Presiden WFEO, badan tertinggi untuk institusi teknik secara internasional mewakili sekitar 100 institusi teknik dan sekitar 30 juta insinyur.
4. Prof. Dr. Chuah Hean Teik
Presiden dari
Universiti Tunku Abdul Rahman (UTAR) di Malaysia dari 2008-2019,
Profesor Emeritus dan anggota Dewan UTAR, anggota Dewan
Pembina Yayasan Pendidikan TARUC, Profesor Konsultan
Universitas Politeknik Northwestern, Xian, Cina.
5. Dr Chang Liu
Profesor di Departemen Bahasa Asing Universitas Sains Huazhong dan
Technology (HUST), China
6. Dr. Leni Sophia Heliani
Dosen Fakultas Teknik Universitas Gadjah
Mada (UGM), Kepala Badan Akreditasi Indonesia Penjaminan Mutu Internal untuk Pendidikan Teknik (IABEE-PII).
7. Prof. Dr. -Ing. Ir. Misri Gozan, M.Tech., IPU
Guru Besar Teknik Pengolahan Limbah Industri di Universitas
Indonesia (UI). Sejak 2018, menjabat sebagai Ketua Badan Akreditasi Indonesia
Pendidikan Teknik (IABEE-PII).
8. Dr Adnan Anwar Malik
Asisten Profesor di Departemen Sipil dan
Teknik Lingkungan Universitas Saitama Jepang
9. Prof. Manolo Mena
Profesor Emeritus dan Direktur Sekolah Pascasarjana Nasional Teknik Universitas Filipina, Diliman, Kota Quezon.

PII menilai kolaborasi Insinyur sedunia diperlukan utk menyelesaikan masalah2 dunia (seperti pandemi) dengan lebih cepat utk mencapai SDG 2030. Kolaborasi dan Coopetion (cooperation among competitors dan bukan competition) insinyur adalah syarat nya.

Pada WED 2021 ini, UNESCO, AEESEAP dan PII meluncurkan buku berisikan gagasan2 tersebut, yg berjudul "enhancing engineer value chain for global collaboration".
Sebelumnya, dalam Konferensi Umum UNESCO ke-40 tahun 2019, telah mendeklarasikan tanggal 4 Maret sebagai Hari Teknik Dunia untuk Pengembangan Berkelanjutan dengan dukungan lebih dari 40 Negara Anggota dan lebih dari 80 organisasi teknik.
UNESCO berupaya menyampaikan bahwa teknik adalah salah satu kunci
pembangunan berkelanjutan.

Media Centre PII

Sumber: sispro.co.id