Indonesia Bakal Bangun PLTA Terbesar Dengan 9.000 MW

Jakarta – Pemerintah telah menyiapkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang digadang-gadang bakal menjadi PLTA terbesar di Indonesia. PLTA tersebut akan dibangun di Sungai Kayan, Kalimantan Utara dengan kapasitas sebesar 9.000 Megawatt (MW).

Pembangunan PLTA tersebut akan dikerjakan oleh PT Kayan Hydro Energy (KHE)Co. Ltd dan PowerChina. PLTA ini akan memiliki 5 unit bagian yang akan dibangun bertahap dengan total lama pengerjaan ditaksir mencapai 25 tahun, serta akan memakan luas lahan seluas 2.600 hektare. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Direktur Operasi Kayan Hydro Energy, Khaerony.

"Rencananya akhir tahun ini kita akan konstruksi," kata Khaerony

Pembangunan PLTA akan dilakukan secara bertahap dengan konstruksi tahap 1 bakal dimulai tahun ini dengan kapasitas yang dibangun adalah 900 MW. Kemudian dilanjut setahun setelahnya dengan PLTA Sungai Kayan 2 dengan kapasitas 1.200 MW akan dibangun.

"Targetnya di 2024 PLTA Sungai Kayan 1 sudah beroperasi, dan 2025 PLTA Sungai Kayan 2 yang beroperasi, dan PLTA Sungai Kayan 3, akan konstruksi 3 tahun setelah PLTA Sungai Kayan 2 beroperasi. Totalnya butuh 25 tahun untuk mengerjakan proyek ini," jelas Khaerony.

Terkait dengan pembiayaan, Khaerony menyampaikan biaya investasi pembangunan bendungan ini mencapai US$ 27 miliar dengan sumber pendanaan nya dari PowerChina dan Central Asia Capital Ltd.

"Kedua itu investor kami. Kenapa tinggi biayanya, sebab ini mempertimbangkan akses, sebab PLTA Sungai Kayan 3, 4, dan 5 aksesnya sangat jauh jadi butuh infrastruktur, dan ini termasuk jadi perhitungan cost kan," katanya.

Khaerony juga menjelaskan rencana pembangunan PLTA ini sudah dilakukan sejak tahun 2009, dimana pihaknya telah melakukan kagian secara komprehensif, teknis dan lingkungan.

"Selama ini bukan tidak ada kegiatan di lapangan. Kita sudah prepare kajian dan kesiapan dari hulu sampai hilir, akhir tahun ini kita rencanakan mulai konstruksi," kata Khaerony

Nantinya PLTA Sungai Kayan ini bakal mampu mengaliri pasokan listrik untuk kawasan industri di Kawasan Kalimantan Utara, tidak hanya itu, PLTA ini juga akan memenuhi kebutuhan listrik di Kalimantan secara menyeluruh. Oleh karena itu, Khaerony menyampaikan pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman dengan PT PLN (Persero) yang membahas rencana dan potensi kedepannya, bahka sampai dengan proses jual listrik ke industri dan masyarakat.

"Kami sih sebenarnya tergantung PLN. Kalau PLN beri wilayah usaha, kami siap. Kalau kami jual listrik dan lewat PLN melistrikinya kami juga siap. Yang jelas kami siap listriki kawasan industri maupun masyarakat," jelasnya