Dikebut Sejak 2014, Ini Capaian Pembangunan Infrastruktur Jokowi

04/08/2017

Tidak berkategori

Jakarta - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menggenjot pembangunan infrastruktur sejak awal kabinet berjalan. Pembangunan infrastruktur dikebut untuk meningkatkan daya saing Indonesia yang selama ini sudah cukup tertinggal dibanding negara berkembang di kawasan lainnya.

Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang diterima detikFinance, seperti dikutip Jumat (3/8/2017), beberapa capaian yang telah diraih dalam pembangunan infrastruktur terdiri dari pembangunan jalan baru, jalan perbatasan, jalan tol, jembatan, bendungan, hingga perumahan.

Pada bidang ketahanan air dan pangan, hingga kini telah diselesaikan 7 bendungan, di antaranya Bendungan Jatigede, Titab, Nipah, Bajulmati, Rajui, Paya Seunara, dan Teritip. Selain itu telah dilakukan pembangunan 265.000 hektar jaringan irigasi baru dan rehabilitasi 1,05 juta ha jaringan irigasi.

Di bidang konektivitas, telah diselesaikan pembangunan 2.623 km jalan baru, termasuk di dalamnya Jalan Trans Papua, perbatasan Papua, Trans Kalimantan, perbatasan Kalimantan, dan perbatasan NTT.

Sedangkan untuk jalan tol, hingga akhir 2016 ada 176 km jalan tol baru yang telah dioperasikan. Sedangkan hingga akhir 2017 ini, diharapkan ada tambahan jalan tol baru yang dioperasikan sepanjang 392 km, yang terdiri dari Jalan Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera.

"Sebagian besar di antaranya masih terus kami perjuangkan untuk dapat dituntaskan sebelum tahun 2019 yang akan datang," kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.

Pemerintah juga tengah membangun jembatan baru sepanjang 29.859 meter, seperti Jembatan Tayan di Kalbar, Jembatan Merah Putih di Ambon, dan Jembatan Soekarno di Manado, Jembatan Teluk Kendari di Sultra dan Holtekamp di Jayapura. 
Dalam rangka peningkatan kualitas lingkungan permukiman, telah dimulai pekerjaan Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) Umbulan di Jawa Timur yang gagasannya telah dimulai sejak tahun 80-an. Pengerjaannya berhasil dimulai melalui skema KPBU sehingga mengurangi beban APBN. Ke depan, juga akan dilakukan kontrak 3 KPBU SPAM lainnya, yakni di Karian, Semarang Barat dan Bandar Lampung. 

Sementara untuk pengembangan kawasan perbatasan sebagai embrio pusat pertumbuhan wilayah, pemerintah telah menyelesaikan renovasi 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, yaitu Skouw di Papua, Entikong, Badau, dan Aruk di Kalbar serta Mota'ain, Motamasin, dan Wini di NTT. 

Di bidang perumahan, pada 2015 telah terbangun 699.770 unit rumah, sedangkan di 2016 ada 805.169 unit rumah.

Sumber: detik.com