Dapat Dana Talangan, Begini Progres Lahan Tol Prioritas Jokowi

26/07/2017

Tidak berkategori

Jakarta - Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) optimistis, Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) bisa menyelesaikan pencairan pengganti dana talangan untuk proyek Jalan Tol di September 2017 nanti. 

Dana ini digunakan untuk mengganti dana talangan untuk membiayai pengadaan tanah yang telah lebih dulu dibayarkan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) agar konstruksi bisa berjalan cepat.

Pasalnya, selama ini pengadaan tanah menjadi bottlenecking (sumbatan). Tersendatnya tahap pengadaan tanah, mengakibatkan molornya jadwal dimulainya konstruksi. Sedangkan tahap konstruksi hanya bisa dimulai jika pengadaan tanah sudah mencapai 60%.

Berdasarkan data KPPIP yang diterima detikFinance seperti dikutip Selasa (25/7/2017), pengadaan tanah untuk proyek-proyek tol prioritas yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional dan prioritas nasional rata-rata telah mencapai lebih dari 50%.

Bulan Juli ini saja, LMAN akan mengucurkan pembayaran dana talangan dengan jumlah Rp 2 triliun dan akan diselesaikan pada September 2017 nanti dengan total dana talangan yang dibayarkan mencapai Rp 16 triliun.

Pengadaan tanah menjadi penting karena semua proyek prioritas sektor jalan tol paling lambat harus sudah dimulai pada tahun 2018 dan sudah mulai melakukan tahap konstruksi.

"Di tahun 2019 ditargetkan selesai dan mulai beroperasi," kata Direktur Proyek Sektor Jalan dan Jembatan KPPIP, Max Antameng.

Berikut perkembangan sebagian proyek prioritas jalan tol yang pendanaan pembebasan lahannya didanai LMAN :

  1. Jalan Tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99 km. Total pengadaan tanahnya sudah mencapai 91,85%. Tahap konstruksinya total sudah mencapai 14,87%.
  2. Jalan Tol Manado-Bitung sepanjang 39 km. Pengadaan tanah sudah mencapai 60%. Proses konstruksi di Seksi 1 sudah mencapai 4,46%, sedangkan di seksi 2 sedang dalam proses pengajuan Surat perintah Mulai kerja (SPMK).
  3. Jalan Tol Serang-Panimbang sepanjang 83,6 km sudah proses inventarisasi dan identifikasi penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah.
  4. Jalan Tol Medan-Binjai sepanjang 16 km, pengadaan tanah sudah mencapai 89,03% dan konstruksi mencapai 63,29%.
  5. Jalan Tol Palembang-Indralaya 22 km, pengadaan tanahnya sudah mencapai 95,62% dan perkembangan konstruksi mencapai 54,21%.
  6. Jalan Tol Bakauheni - Terbanggi Besar sepanjang 138 km pengadaan tanah sudah mencapai 84,19% dan perkembangan konstruksi mencapai 34,36%.
  7. Jalan Tol Pekanbaru - Kandis - Dumai sepanjang 135 km, pengadaan tanah sudah mencapai 39,62% dan perkembangan konstruksi 0,378%. (dna/dna)