Bendungan Raknamo Rampung Bulan Depan

Jakarta – Pembangunan bendungan merupakan salah satu wujud dari peran pemerintah dalam meratakan ketahanan pangan nasional. Selain untuk mengairi seluruh daerah sawah irigasi yang ada, bendungan juga digunakan sebagai penampung air baku untuk kepentingan masyarakat sekitar bendungan.

Hal ini juga termasuk dari pembangunan Bendungan Raknamo yang berada di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pada saat ini untuk bendungan tersebut sudah mencapai progres pembangunan 98%, dan rencananya bendungan ini akan selesai pada bulan November mendatang serta peresmiannya akan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo.

“Raknamo sekarang sudah 98%. Pembebasan lahan juga sudah selesai semua. Mungkin November akhir sudah dapat diresmikan,” jelas Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Imam Santoso.

Setelah rampung, Bendungan Raknamo akan melaksanakan proses Impounding atau pengisian awal waduk untuk bisa dioperasikan setelah dilakukan proses sertifikasi dan pemeliharaan. Presiden Jokowi sendiri sudah dua kali berkunjung ke Desa Raknamo untuk melihat progres dari pembangunan Bendungan Raknamo ini.

“Ini bendungan pertama di era Presiden Jokowi yang dibangun. Dan setelah selesai nanti rencananya Beliau akan langsung meresmikan,” tutur Imam.

Bendungan Raknamo ini merupakan bendungan ke delapan dari total Sembilan bendungan yang menjadi fokus pembangunan dan ditargetkan selesai hingga akhir 2017 ini. Sebelumnya sudah ada tujuh bendungan yang telah rampung sejak tahun 2015 dan telah diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi, yaitu Bendungan Rajui dan Paya Seunara di Aceh, Jatigede di Jawa Barat, Bajulmati dan Nipah di Jawa Timur, Titab di Bali, serta Teritip di Kalimantan Selatan.

Meskipun begitu masih terdapat satu bendungan yang masih terhambat pembangunannya, yakni bendungan Marangkayu di Provinsi Kalimantan Timur. Hal ini dikarenakan lokasi dari proyek bendungan ini berada di daerah sumur gas yang dikelola oleh VICO. Imam pun menjelaskan bahwa Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih mendesain dari bentuk bendungan agar tidak mengganggu sumur gas tersebut.

“Bisa desain bendungan dibuat seperti cerobong atau dipindah pipanya. Tapi saya inginnya tahun ini beres desainnya,” kata Imam.

Keberadaan Bendungan Raknamo ini diharapkan bisa membantu menuntaskan permasalahan penyediaan air baku di Kabupaten Kupang dan pengembangan daerah irigasi di Kecamatan Naibonat, Desa Raknamo dan Desa Manusak dapat teratasi.

Sumber: detik.com